Laman

Minggu, 13 Mei 2012

RI TAK MAU KECOLONGAN


BATAM - PT Palindo Marine Shipyard pembuat Kapal Cepat Rudal (KCR) pesanan TNI AL, rencananya secara resmi baru akan meluncurkan KRI Kujang-642 pada November 2012. KCR ini rencananya bakal digunakan untuk patroli TNI AL di wilayah Armada Barat, mengingat kapal berdimensi sedang ini mampu menembus perairan dangkal diantara pulau.

KCR Kujang memiliki spesifikasi relatif sama dengan KCR Celurit yang juga dirakit Palindo dan telah diluncurkan oleh Menteri Pertahanan awal tahun 2012.

Kapal buatan PT Palindo itu memiliki panjang 44 meter dan mampu melaju hingga kecepatan 30 knot. Kapal sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri Indonesia.

Kapal itu dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), di antaranya meriam kaliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat (CIWS) dan peluru kendali dua set Rudal C-705.

Bagian lambung terbuat dari baja khusus yang bernama High Tensile Steel. Baja ini diperoleh dari PT Krakatau Steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin kaliber 20 mm di anjungan kapal.

Kapal itu merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang berfungsi menghancurkan target dalam sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dengan cepat.


Sumber : ANTARANEWS.COM

Saturday, May 05, 2012


Menristek dan Menkokesra Kunjungi Pesawat Tanpa Awak Puspitek, Wulung


TANGERANG - Menristek Gusti Muhammad Hatta (2 kanan), Menkokesra Agung Laksono (dua kiri) mendengarkan penjelasan Kepala BPPT Marzan Aziz (kanan) tentang pesawat tanpa awak yang dinamai Wulung saat melakukan kunjungan kerja ke Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Jum'at (4/5). Pesawat tanpa awak yang dikendalikan dengan remote control ini merupakan buatan dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) yang fungsinya untuk membuat hujan buatan, pemadaman kebakaran hutan dan juga bisa menjadi pesawat mata-mata.FOTO ANTARA/Muhammad Deffa/ed/pd/12



Tiga Heli Mi-17 TNI Siap Diberangkatkan ke Kongo


BOGOR - Indonesia membuktikan komitmennya untuk mengirim tiga unit helikopter M-17 untuk melakukan misi penjaga perdamaian di Kongo (MONUSCO) yang beberapa waktu lalu diminta oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, Ban Ki-moon. Helikopter yang akan dikirim terus disiapkan agar sesuai dengan misi yang akan dijalankan.

"Helikopter beserta pasukannya akan segera diberangkatkan dalam waktu dekat ini," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Brigadir Jenderal TNI Imam Edy Mulyono, di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/5).

Helikopter yang akan dikirimkan tersebut, kata Imam, berasal dari Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad). Selain itu TNI mempersiapkan helikopter sesuai dengan persyaratan dari United Nation (UN) yang baru tiba sepekan yang lalu. "Kita akan lihat persyaratannya apa. Apakah perlu terbang malam atau perlu memiliki radar cuaca. Kalau ada yang kurang akan dilengkapi," jelasnya.
Ditambahkan Imam, TNI juga akan mengirimkan 100 orang personel TNI, baik untuk kru pesawat maupun pasukan untuk pengamanan di Kongo.

TNI memang tengah meningkatkan pengiriman pasukan perdamaian agar masuk dalam 10 besar negara yang mengirimkan pasukan perdamaian dalam misi perdamaian PBB.

Saat mengunjungi kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) di Sentul Bogor, Maret lalu, Sekjen PBB Ban Ki-moon meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar membantu pasukan perdamaian di Kongo dengan mengirimkan tiga unit helikopter.

Sumber : JURNAS.COM

Friday, May 04, 2012


SURABAYA - Sejumlah anggota Naval Diving Unit (NDU) Republic Of Singapure Navy (RSN) mendapat arahan dari anggota Sat Kopaska TNI-AL ketika mengikuti latihan kemampuan menembak (Markmanship) di Lapangan Tembak, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (3/5). Latihan tersebut selain bagian dari latihan bersama (latma) bersandikan Ex Pandu 12/12, juga untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara. FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat/Spt/12

 

Empat KRI Jenis LST Dipensiunkan


JAKARTA - Empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis "Landing Ship Tank" dibawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dipensiunkan karena telah purna masa penugasannya. Keempat KRI tersebut adalah KRI Teluk Langsa-501, KRI-Teluk Kau-504, KRI Teluk Tomini-508 dan KRI Teluk Saleh-501.

Berakhirnya masa tugas kapal-kapal tersebut ditandai dengan upacara penurunan ular-ular perang (kapal), penurunan lencana perang dan bendera merah putih yang dipimpin oleh Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI SM Darojatim.

“Keempat KRI ini telah jauh melebihi batas usia pakainya. Empat KRI tersebut telah menjalani proses perpanjangan pemakaian beberapa kali, ada ganti mesin dan lainnya. Usia pakainya mencapai 60 tahunan, padahal ideal pemakaian kapal perang maksimal 30 tahun," kata Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI SM Darojatim di Dermaga Kolinlamil Jakarta, Kamis (3/5).

 Menurut dia, selama masa pengabdiannya, keempat KRI itu telah berjasa bagi bangsa dan negara dalam tugas operasi baik dalam tugas operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.

Dengan dipensiunkannya empat KRI ini, kekuatan alutsista TNI AL berkurang. Namun begitu, dia berharap telah tersedia penggantinya pada 2012 ini. Darojatim mengatakan, dirinya menyerahkan keputusan pengganti kapal tersebut pada jajaran atas yang berwenang. “Kami tidak tahu kapal yang akan disiapkan dari mana,"katanya.

KRI Teluk Angsa-501, KRI teluk Kau, KRI Teluk Tomini-508 merupakan eks kapal perang Amerika yang diserahkan kepada pemerintah RI pada Tahun 1960. Sementara KRI Teluk Saleh-501 diserahkan pada tahun 1970, yang kemudian diresmikan menjadi kapal perang RI.

Keempat KRI itu telah banyak melaksanakan operasi militer perang, dengan mendukung pergeseran TNI, diantaranya operasi Dwikora, operasi Trikora dan operasi Seroja. Dalam melaksanakan operasi militer selain perang, keempat KRI itu telah melaksanakan operasi bhakti, operasi SAR, operasi pengamanan pulau-pulau terluar maupun pengamanan daerah rawan Maluku dan lainnya.

Sumber : JURNAS.COM

Thursday, May 03, 2012


Puluhan Personel Paskhas TNI AU Ditempatkan di Lapangan Terbang Papua

JAYAPURA - Sebanyak 60 anggota Pasukan Khas TNI-AU saat ini ditempatkan di empat lapangan terbang di pedalaman Papua. Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Erwin Safitri kepada ANTARA di Jayapura, Rabu mengatakan, ke 60 anggota Paskhas TNI AU itu diperbantukan ke Kodam XVII Cenderawasih.

Puluhan anggota Paskhas itu nantinya akan ditempatkan di Lapter Mulia di Kabupaten Puncak Jaya, lapter Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, lapter Enarotali, Kab Paniai dan lapangan terbang Dogiay.

Menurut Pangdam, kehadiran prajurit Paskhas itu untuk memberikan rasa aman karena mereka akan bertugas di lapangan terbang yang ada di empat kabupaten di pedalaman Papua. "Mudah-mudahan dengan kehadiran anggota Paskhas masyarakat merasa lebih aman," harap Pangdam Cenderawasih.

Ketika ditanya apakah lapter lainnya juga akan dijaga Paskhas, Pangdam Cenderawasih mengakui, belum dapat memastikan karena itu merupakan program dari Mabes TNI. Kodam XVII Cenderawasih hanya menerima kehadiran anggota Paskhas sehingga belum dapat dipastikan lapter mana lagi yang akan ditempatkan paskhas, jelas Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Erwin Safitri.

Sumber :  KEMHAN.GO.ID

Tuesday, May 01, 2012


Menhan Kaji Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Kroasia


MBT M-95 Degman, produk industri pertahanan Kroasia (Foto: WIKIPEDIA.ORG)

JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat (27/4), menerima kunjungan kehormatan Chairman of The President’s Council on Foreign Policy and International Relations Republic of Croatia, Mr Budimir Loncar, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Mr Budimir Loncar sudah tidak asing lagi berada di Indonesia karena pada era orde baru pernah menjabat sebagai Duta Besar Yugoslavia untuk Indonesia dan pada era 90-an pernah menjadi wakil UN untuk Indonesia. Mr. Budimir Loncar juga berperan sebagai mediator dalam pembicaraan perdamaian antara Pemerintah dan GAM Aceh di Stockholm, Swedia.

Kedatangannya kali ini sebagai undangan Kementerian Luar Negeri RI dalam membicarakan peningkatan kerjasama bilateral Indonesia - Kroasia. Mr Budimir Loncar berharap kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Kroatia dapat diperbarui dan dikembangkan. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan proposal kerjasama industri pertahanan kedua negara.

Menhan Purnomo Yusgiantoro berjanji untuk mempelajari dan mengkaji proposal kerjasama industri pertahanan yang ditawarkan dan akan memberikan jawaban kepada Kedutaan Besar Kroasia. Menhan akan berupaya meramu kerjasama industri pertahanan antara kedua negara yang memberi manfaat bagi Indonesia dan Kroasia.

Saat menerima kunjungan kehormatan Mr Budimir Loncar, Menhan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin, Direktur Kerjasama Internasional Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Jan Pieter Ate M.Bus, dan Kepala Biro TU Stejen Kemhan Brigjen TNI Drs. Herry Noorwanto MA.